Keberuntungan masih menaungi klub Persema Malang saat menjamu PSPS Pekanbaru di stadion Gajayana, Malang, Minggu (18/10). Persema yang lebih banyak tertekan berhasil unggul tipis 3-2 melalui tendangan penalti Robert Gaspar di menit ke-53. Kemenangan ini sekaligus mengobati luka Persema saat dikalahkan Persija 3-1 pada pertandingan perdana mereka di Djarum Indonesia Super League 2009-2010, Rabu pekan lalu.
Penalti yang menjadi hadiah kemenangan bagi Persema terjadi saat defender PSPS Banaken Bosoken melakukan handsball di kotak penalti. Robert yang ditunjuk menjadi algojo tidak membuang peluang melesakkan bola ke gawang PSPS. Gua gol Persema lainnya dicetak oleh Jairon Feliciano pada menit ke-4 dan Brima Pepito di menit ke-50. ada pun gol PSPS disumbangkan oleh Herman Dzumafo Epandi di menit ke-15 dan ke-29.
Meski menang, pelatih Persema Subangkit mengaku permainan anak asuhnya jauh lebih baik saat dikalahkan Persija di pertandingan pertama mereka. “Kali ini kami memang tampil tidak begitu bagus, namun kami lebih banyak memanfaatkan peluang yang ada,” kata Subangkit.
Subangkit mengatakan PSPS bermain bagus di babak pertama yang membuat Persema tertekan. Dua gol yang dibuat oleh Epandi juga disebabkan kosongnya wilayah pertahanan terutama saat pemain PSPS mengawali serangan dari sayap. “Formasi awal di babak pertama pakai 3-5-2 tapi itu tidak bisa mengatasi serangan dari sisi lapangan, sering bolong,” katanya.
Ketinggalan 2-1 di babak pertama membuat Subangkit mengubah taktik permainan. Ia pun lebih memilih memakai striker tunggal Siswanto dan menarik Jairon ke belakang untuk memberi sokongan umpan bola. Siswanto yang dikenal mampu bermain cepat dari sisi lapangan memuat permainan berbeda. Ia pula yang membuka gol di babak pertama dengan menyodorkan umpan ke Jairon dari sisi lapangan. “Strategi 4-3-3 berhasil membuat permainan lebih terbuka,” kata Subangkit.
Subangkit mengatakan kemenangan ini jadi modal bagus bagi Persema yang bakal melakukan dua pertandingan tandang ke Kalimantan. Pertandingan tandang pertama Persema akan bertanding menghadapi Persisam Samarinda pada 22 Oktober kemudian dilanjutkan ke markas Bontang FC pada 25 Oktober. “Masih banyak yang harus dievaluasi dari permainan kami hari ini,” kata Subangkit.
Penalti yang menjadi hadiah kemenangan bagi Persema terjadi saat defender PSPS Banaken Bosoken melakukan handsball di kotak penalti. Robert yang ditunjuk menjadi algojo tidak membuang peluang melesakkan bola ke gawang PSPS. Gua gol Persema lainnya dicetak oleh Jairon Feliciano pada menit ke-4 dan Brima Pepito di menit ke-50. ada pun gol PSPS disumbangkan oleh Herman Dzumafo Epandi di menit ke-15 dan ke-29.
Meski menang, pelatih Persema Subangkit mengaku permainan anak asuhnya jauh lebih baik saat dikalahkan Persija di pertandingan pertama mereka. “Kali ini kami memang tampil tidak begitu bagus, namun kami lebih banyak memanfaatkan peluang yang ada,” kata Subangkit.
Subangkit mengatakan PSPS bermain bagus di babak pertama yang membuat Persema tertekan. Dua gol yang dibuat oleh Epandi juga disebabkan kosongnya wilayah pertahanan terutama saat pemain PSPS mengawali serangan dari sayap. “Formasi awal di babak pertama pakai 3-5-2 tapi itu tidak bisa mengatasi serangan dari sisi lapangan, sering bolong,” katanya.
Ketinggalan 2-1 di babak pertama membuat Subangkit mengubah taktik permainan. Ia pun lebih memilih memakai striker tunggal Siswanto dan menarik Jairon ke belakang untuk memberi sokongan umpan bola. Siswanto yang dikenal mampu bermain cepat dari sisi lapangan memuat permainan berbeda. Ia pula yang membuka gol di babak pertama dengan menyodorkan umpan ke Jairon dari sisi lapangan. “Strategi 4-3-3 berhasil membuat permainan lebih terbuka,” kata Subangkit.
Subangkit mengatakan kemenangan ini jadi modal bagus bagi Persema yang bakal melakukan dua pertandingan tandang ke Kalimantan. Pertandingan tandang pertama Persema akan bertanding menghadapi Persisam Samarinda pada 22 Oktober kemudian dilanjutkan ke markas Bontang FC pada 25 Oktober. “Masih banyak yang harus dievaluasi dari permainan kami hari ini,” kata Subangkit.
0 komentar:
Posting Komentar